Rabu, 20 Oktober 2021

Teripang Si Ketimun Maritim

Teripang disebut juga ketimun maritim, sea cucumber, alasannya adalah bentuk tubuhnya seperti ketimun. Sebagai produk perikanan, teripang tidak hanya disantap di Indonesia. Beberapa negara eropa, Jepang, Hongkong, dan Amerika menyukainya. Teripang merupakan komoditas penting alasannya adalah hewan ini dimakan oleh berbagai kelas sosial penduduk dunia. Teripang sudah dikenali dan dimanfaatkan semenjak usang oleh bangsa Cina. Sejak Dinasti Ming, teripang sudah dijadikan menu istimewa pada peringatan, pesta, dan hari-hari besar. Bahkan teripang disebut-sebut mempunyai khasiat untuk pengobatan banyak sekali penyakit. Di negara tersebut dilaporkan bahwa secara medis badan dan kulit teripang jenis Stichopus japanicus berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, paru-paru lembap, anemia, anti-inflamasi, dan menghalangi antireosklerosis serta penuaan jaringan tubuh. Di samping itu, estrak murni mempunyai kecendrungan membuat holotoksin yang efeknya sama dengan antimicyn dengan kadar 6,25-25 mikrogram/mililiter.

Teripang yakni salah satu anggota binatang berkulit atau berbintil (Echinodermata). Namun demikian tidak semua spesies teripang mempunyai duri atau bintil pada kulitnya. Duri atau bintil pada teripang pundak-membahu merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari zat kapur dan terdapat didalam kulitnya. Rangka dan zat kapur itu tidak mampu dilihat dengan mata telanjang alasannya sungguh kecil sehingga untuk melihatnya kita perlu menggunakan mikroskop.


Klasifikasi Ilmiah :

Fillum : Echinofermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirotda
Famili : Holothuriidae
Genus : 1. Holothuria
Spesies : Holothuria scaba dll
Genus : 2. Muelleria
Spesies : Muelleria lecanora
Genus : 3. Stichopus
Spesies : Stichopus ananas dll

Tubuh teripang umumnya berbentuk bundar panjang atau silindris dengan panjang sekitar 10-30 cm. Mulutnya ada pada salah satu ujung dan dubur pada ujung lainnya. Karena bentuk biasanya atau bonte, maka dalam bahasa inggris binatang ini disebut sea cucumber, ketimun laut. Mulut teripang dikelilingi oleh tentakel atau lengan peraba yang kadang bercabang-cabang. 

Tubuhnya berotot, mampu tipis atau tebal, lembek atau licin, bisa berkulit halus atau berbintil-bintil. Warnanya beragam, ada yang hitam pekat, cokelat, bubuk-bubuk, atau memiliki bercak-bercak atau garis-garis pada punggung dan sisinya. Teripang biasa ditemui tergeletak pada satu sisi saja, yakni pada potongan badan yang baisanya berwarna lebih pucat. Ada juga jenis yang sering membenamkan diri dalam pasir. Teripang bergerak sungguh lambat hingga seolah-olah senantiasa dalam kondisi diam pada waktu dilihat di alam bebas.

Untuk melindungi diri dari musuh, teripang mengeluarkan lendir yang beracun dari tubuhnya. Adapula jenis yang mampu menyemprotkan getah sepeti benang yang sungguh lengket dari tubuhnya apabila diganggu, misalnya teripang getah (Holothuria vacabunda). Hewan pengganggu akan meronta-ronta untuk melepaskan diri dari getah yang sungguh lengket itu, namun semakin kuat ia bergerak maka akan makin terbelit oleh getah itu.

Di indonesia diperkirakan hidup 257 spesies teripang, tetapi yang sudah dimengerti gres 60 spesies. Dari 60 jenis itu, 23 spesies yang telah dieksploitasi dan lazim dikonsumsi. Dari anatara 23 spesies teripang, hanya 5 spesies yang banyak dicari orang sebab bernilai ekonomi tinggi, ialah teripang putih atau teripang pasir (Holothuria scabra), teripang hitam (Holothuria nobilis), teripang getah atau keling (Holothuria vacabunda), teripang merah (Holothuria vatientis), dan teripang cokelat (Holothuria marmorata). Di antara kelimanya, yang paling banyak ditangkap dan diperdagangkan yakni teripang putih (Holothuria scaba). Teripang ini disebut juga teripang kapur. 

Habitat atau tempat hidup teripang biasanya ialah perairan pantai, mulai dari tempat pasang surut yang dangkal samapai perairan yang lebih dalam. Beberapa golongan hidup didaerah berbtu yang yang dapat dipakai selaku wilayah persembunyian. sedangkan yang lain hidup pada tempat yang banyak ditumbuhi rumput bahari, lamun (sea grass), atau tempat berpasir. Ada juga yang mebuat lubang dalam lumpur dan pasir.

Pada lazimnya masing-masing jenis mempunyai habitat yang spesifik. Misalnya, teripang putih atau teripang pasir (Holothuria scabra) Banyak didapatkan di wilayah berpasir atau pasir bercampur lumpur pada kedalaman 1-40 meter. Sering pula didapatkan di perairan dangkal yang banyak ditumbuhi lamun. Teripang lotong (Holothuria nobilis), Holothuria fuscoglive dan teripang pandan (Thelenota ananas) menggemari wilayah disekitar karang pada kedalaman 10-30 meter. Jenis teripang kapuk (Actinopyga miliaris), Actinopyga echinetes dan teripang pasir umumnya didapatkan disekitar terumbu karang.

Teripang lazimnya ditangkap dengan cara menyelam, dengan memungutnya secara pribadi tanpa alat bantu. Cara ini utamanya diterapkan untuk menangkap teripang yang hidup di perairan dangkal. Sedangkan teripang koro atau teripang pandan banyak didapatkan di perairan yang dalam, ditangkap/dipungut oleh penyelam dari Bugis, Makasar, Madura dan buton dengan menyelam pada kedalaman 20 meter. Alat yang dipakai ialah pompa udara (kompresor).

Penyebaran Teripang di Indonesia sungguh luas, antara lain perairan Madura, Bali, Lombok, Aceh, Bengkulu, Bangka, Riau dan sekitarnya, Belitung, Kalimantan (penggalan Barat, Timur dan Selatan), Sulawesi, Maluku, NTT, NTB dan Kepulauan Seribu. 

Teripang Picture









Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Teripang
http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/7518/BUDIDAYA-TERIPANG-Hulothuria/ 
M.Ghufran H.Kordi, Cara Gampang Membudidayakan Teripang, Lily Publisher, Yogyakarta 2012.