Jumat, 16 September 2016

Bisakah Keringat Berlebihan Sembuh Total dan 'Dikendalikan'? Ini Kata Dokter

Jakarta, Berkeringat memang sering diidentikan dengan hidup sehat dan banyak bergerak. Meskipun demikian, ada kondisi berkeringat yang justru malah mengganggu dan berlebihan. Kondisi ini dikenal sebagai hiperhidrosis.

Bagi mereka yang mengalami kondisi hiperhidrosis, seringkali berharap dokter bisa menyembuhkan dan 'mengendalikan' produksi keringat yang berlebihan tersebut. Bisakah hal tersebut dilakukan?

Menanggapi hal ini, dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta menjelaskan bahwa pada dasarnya hiperhidrosis bisa diminimalkan dengan beberapa cara tertentu.

Cara-cara ini beragam, mulai dari yang sifatnya biasa sampai lebih agresif. Salah satunya adalah dengan pembedahan saraf otonom yang biasa dilakukan oleh dokter spesialis bedah. 

Selain itu, hiperhidrosis juga dikatakan bisa diatasi dengan penyuntikan botulinum toxin atau juga dengan laser untuk mengecilkan kelenjar keringat.

Bukan berarti bisa cepat dilakukan dan tanpa efek samping, tetap tindakan seperti ini perlu pertimbangan dari dokter spesialis. Faktanya, setiap operasi dan tindakan pembedahan tentu memiliki risiko efek samping.

"Beberapa efek samping misalnya perdarahan dan infeksi. Namun jika tidak ada penyulit atau penyakit yang menyertai seperti gangguan perdarahan, diabetes atau darah tinggi, juga jika dilakukan dengan tepat, maka risiko-risiko tersebut dapat diminimalkan," imbuh dr Eddy.

Oleh sebab itu, setiap ingin melakukan pengobatan atau tindakan medis pada tubuh, diperlukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis. Dalam kasus hiperhidrosis, biasanya diawali dengan mencari tahu faktor penyebab dan apakah kondisi ini benar-benar mengganggu aktivitas pasien sehingga harus ditindaklanjuti dengan pembedahan.