
Ikan mas ialah ikan air tawar yang habitat aslinya merupakan perairan dangkal dengan arus air yang tidak begitu deras, disungai, danau, rawa-rawa, waduk, dan genangan air yang lain. Ikan mas lebih suka mencari tempat yang aman (utamanya ditempat yang ditumbuhi rumput). Sebelum dipijahkan/dikawinkan induk ikan mas perlu diberokan/dipuasakan terlebih dahulu dengan cara terpisah antara jantan dan betina. Pemberokan bertujuan untuk menentukan bahwa induk betina sungguh-sungguh matang gonad dan bukan buncit alasannya pakan. Selain itu bermaksud juga untuk meminimalisir kadar lemak didalam tubuh ikan guna memperlancar pada saat telur akan dikeluarkan.
Adapun langkah-langkah dalam budidaya ikan mas sampai membuat benih ikan yakni sebagai berikut :
Persiapan Wadah dan Media
Bak/kolam untuk pemijahan mesti dibersihkan terlebih dulu, sehabis itu dikeringkan dengan cara dijemur selama 3 - 5 hari supaya kuman maupun parasit yang ada dikolam/kolam tersebut mati. Setelah kolam/kolam sungguh-sungguh kering maka tahapan berikutnya yakni kolam/kolam tersebut diisi air dengan ketinggian 65 cm. Oleh sebab sifat telur ikan mas ini melekat (adesiv), kolam/kolam mesti dilengkapi dengan tempat untuk menempelkan telurnya berbentukijuk atau sabut yang tengahnya dijepit dengan dua bilah bambu kemudian diikat yang disebut dengan kakaban. Kakaban tersebut diletakan 10 cm dibawah permukaan air.
Pemijahan
Setelah segalanya siap kemudian induk jantan dan betina yang sudah diberokan segera dimasukan kedalam kolam/kolam pemijahan. Perlu diketahui, bahwa pemijahan itu ada 3 jenis, yang pertama pemijahan alami seperti yang tertulis diatas, yang kedua merupakan pemijahan semi produksi (Induced spawning), dan yang ketiga pemijan bikinan (Induced breeding). Yang penulis ceritakan dikala ini yakni wacana pemijahan alami dimana pemijahan ini lebih gampang dan mudah dibandingkan dengan dua jenis pemijahan tersebut. Induk-induk yang sudah dimasukan kedalam kolam/kolam akan melaksanakan pemijahan selama 8-12 jam. Setelah 8 - 12 jam induk betina akan mengeluarkan telur dan diiringi dengan pengeluaran sperma oleh induk ikan jantan. kemudian telur-telur akan melekat pada kakaban yang sudah dipasang. Jika induk sudah simpulan mijah yakni dengan ditandai perut betina sudah kempes yang menandakan telur sudah keluar semua maka induk-induk tersebut harus secepatnya dikeluarkan dari bak/kolam pemijahan semoga tidak menghancurkan telur-telur yang ada.
Penetasan Telur
Telur-telur yang berada didalam kolam/bak tersebut dirawat dengan cara diberi aerasi supaya oksigennya tetap tersadar serta mempertahankan kestabilan suhu dengan kisaran 29-30 celcius. Telur ikan mas akan menetas selama 36-48 jam dengan suhu yang optimum. Setelah telur menetas dan menjadi larva, selama 3 hari tidak butuhdiberikan pakan perhiasan dikarenakan larva masih memiliki masakan cadangan berupa kuning telur (Yolk sack). Larva-larva tersebut dirawat didalam kolam/kolam selama 5-6 hari sebelum periode pendederan. Setelah kuning telurnya habis selama periode pemeliharaan tersebut maka larva bisa dikasi kuliner ekstra berupa cacing sutra (tubifex) atau dapat juga menggunakan kuning telur ayam yang telah direbus kemudian dilarutkan didalam air dan ditebarkan ke kolam tersebut.
Pendederan
Larva yang sudah berumur 5-6 hari sudah mampu dilakukan pendederan dengan cara larva dipanen dari bak/kolam perawatan dan kemudian ditebar kekolam pendederan. Tapi sebelum itu dijalankan, terlebih dahulu mesti mempersiapkan kolam pendederannya. Yaitu kolam tanah yang sudah disterilkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari selama 3 hari lalu dilaksanakan pemupukan dan pengapuran untuk menumbuhkan plankton guna menjadi masakan bagi larva ikan serta diisi air dengan ketinggian 60-75 cm. Setelah semuanya tamat larva sudah mampu didederkan, pasti harus menyaksikan kondisi yang pas untuk melakukan pendederan. Pendederan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari yakni pada dikala keadaan suhu air menurun mudah-mudahan larva tidak mati jikalau dipindahkan dari suhu yang berbeda alasannya larva masih rentan terhadap perubahan mutu air.
Panen Benih

Larva yang sudah didederkan tersebut dirawat dengan cara diberi pakan berupa pelet yang telah dihaluskan atau pelet serbuk yaitu sesuai takjil mulutnya. Setelah 2 minngu pemeliharaan, larva telah menjadi benih ukuran 1-3 cm dan siap untuk dipanen dan dipasarkan.