Kamis, 21 Oktober 2021

Ikan Arwana (Sclerophages Sp)

Ikan Arwana tergolong salah satu jenis ikan yang disukai oleh hobiis ikan hias di dalam maupun luar negeri. Arwana atau disebut juga arowana ialah jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Brazil dan tergolong dalam genus Osteoglossum. Di Indonesia terdapat berbagai jenis ikan yang masih satu saudara dan sungguh ibarat dengan arwana dari Brazil. Ikan arwana juga diketahui dengan nama ikan siluk, kaleso, peyang, tengkusp, atau tangkalesa. Oleh para hobiis, ikan ini pun dikenali selaku arwana. Di jual beli internasional, arwana Indonesia disebut Asiatic Arwana.

 termasuk salah satu jenis ikan yang digemari oleh hobiis ikan hias di dalam maupun luar n Ikan Arwana (Sclerophages sp)

Ikan Arwana mulai diperkenalkan oleh dua ilmuan jerman bernama Muller dan Schlegel pada tahun 1845. Keduanya mengenalkan arwana dengan nama latin Osteoglossum formosus. Pada tahun 1913, dua ilmuan ahli zoologi Belanda, Max Weber dan L.F de Beaufort beropini lain. keduanya memasukan arwana ke dalam marga (genus) Sclerophages dan spesies formosus. Karena itu, Ikan Arwana kini diketahui dengan nama latin Sclerophages formosus.

Pada tahun 1864, Albert Gunther ilmuan Inggris kelahiran jerman memperkenalkan arwana Sclerophages leichardti. Tiga puluh tahun lalu, tepatnya tahun 1892, seorang naturalis dan entomologi (jago serangga) dari Inggris, Silver Kent, menginformasikan terhadap khlayak tentang penemuan arwan Sclerophages jardini. Selanjutnya, pada tahun 1966, arwana Osteoglossum ferreirai (arwana hitam perak) didapatkan oleh seorang ilmuan Jepang berjulukan Kanazawa di perairan Brazil. Kedua genus ini, Sclerophages dan Osteoglossum, merupakan genus arwana yang paling banyak diperdangangkan daripada genus Araipama dan Clupisudis.

Di Indonesia, awalnya arwana tidak diketahui selaku ikan hias komersial. Di bebrapa kawasan mirip Pontianak, Banjarmasin, Riau, dan Jambi, ikan ini banyak dikejar masyarakat untuk ikan konsumsi yang yummy. Setelah dekade 1980 an, arwana baru diketahui masyarakat selaku ikan hias mewah dengan harga relatif mahal. Sejak itu pila, arwana mulai marak diburu orang untuk diperjual belikan selaku komoditas ikan hias komersial. Keindahan arwana-arwna asli Indonesia ini lalu mulai tersohor ke aneka macam mancanegara. Karenanya, undangan eksporpun meningkat dan eksistensi spesies purba ini pun di khawatirkan.


Ikan Arwana kini tergolong fauna langka, bahkan dalam dunia ilmu wawasan dimengerti selaku survival ikan purba. Sejak tahun 1969, arwana sudah tercatat dalam Red Data Book yang dikeluarkan oleh organisasi Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dunia (IUCN) sebagai salah satu fauna langka di dunia. 

Dalam konvensi internasional yang menertibkan jual beli tanaman dan fauna langka, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) mengategorikan arwana selaku Apendik I yang memiliki arti langka. Di Indonesia, Arwana pun sudah dilindungi oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 716/Kpts/Um/10/1980.

Indonesia mulai aktif dalam program dukungan dan pengawasan jual beli fauna langka, tergolong arwana. Tidak semua spesies dari genus Sclerophages tergolong dalam kategori langka. Menurut data dan banyak sekali sumber, hanya spesies Sclerophage formosus yang hidup di kalimantan dan sumatra yang dinyatakan langka.


Klasifikasi Ilmiah

Filum:            Chordata
Sumbfilum:   Vertebrata
Kelas:             Pisces
Sumbpisces: Teleostei
Ordo:             Malacopterygii
Famili:           Osteoglossidae (Bonytongues)
Genus:           1. Osteoglossum
                            Spesies :        Osteoglossum bicirrhosum
                                                    Osteoglossum ferreirai
                       2. Sclerophages
                           Spesies :         Sclerophages formosus
                                                    Sclerophages guntheri
                                                    Sclerophages leichardti
                                                    Sclerophages jardini
                       3. Araipama
                           Spesies :          Araipama gigas/piracucul paiche

                       4. Clupisudis
                           Spesies :         Clupisudis niloticus/Herotus nilotic (nile arowana) 

Secara lazim ikan arwana mempunyai tubuh agak padat. Tubuhnya pipih dan punggungnya agak datar, nyaris lurus dari verbal hingga sirip punggung. Garis lateral atau gurat segi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya antara 20-24 cm. Bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai sepasang sungut pada bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kokoh. Giginya berjumlah 15-17. Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip ekor (caudal). Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal), hampir menjangkau sirip perut (ventral). Panjang arwana remaja sangat variatif, antara 30-80 cm.

Sisiknya berskala besar dan permukaanya mengkilap. Bentuk sisiknya cycloid atau melingkar. Warnanya sungguh variatif, antara lain perak, hitam, emas, dan merah. Banyak yang memberi nama arwana menurut warna sisiknya, ibarat arwana hijau (green arowana), arwna hitam (black arowana), arwana perak ( silver arowana), arwana kuning (golden arowana), dan arwana merah (red arowana). Arwana merah di bagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu merah biasa (red banjar), merah kuning (golden red), dang sungguh merah (super red).

Super red merupakan jenis ikan arwana yang paling populer dan harganya pun super mahal. Pola warna pada arwana super red sungguh khas. Lingkaran sisiknya memancarkan warna merah menyala kekuning-kuningan. Batas sisik atau dikenal dengan ungkapan ring terdapat dikepala dan punggung, bahkan tak jarang tersebar merata di seluruh tubuh. 



Habitat alami arwana berupa sungai-sungai yang berarus lambat, rawa-rawa dan danau dangkal dengan kedalaman 2-3 meter. Habitat mirip ini bisa jadi menyebabkan pembawa arwana begitu tenang dan kalem, walaupun tidak jarang tampak berangasan.

Dasar perairan kawasan hidup arwana di alam biasanya berlumpur dan terdapat tanaman air. Perairan ini lazimnya agak asam lantaran mempunyai pH 4,5-5. Karenanya tidak berlebihan jikalau ikan sungai ini cukup tahan terhadap serangan banyak sekali penyakit. Meskipun demikian, arwana cukup sensitif kepada pergeseran mutu air khususnya terhadap peningkatan kadar amonia dalam air. 

Arwana lebih banyak beraktifitas pada malam hari dibandingkan pada siang hari. ikan ini sering muncul ke permukaan air secara berkelompok. Para pemburu arwana lazimnya memanfaatkan kebiasaan ini untuk melaksanakan penangkapan pada malam hari menggunakan senter atau alat penerang yang lain. Matanya akan terlihat bercahaya ketika tertimpa cahaya senter di kegelapan malam. Hal ini membuat lebih mudah para pemburu arwana untuk menangkapnya. Arwana kadang kala juga muncul ke permukaan air pada siang hari. Hanya, hal ini umumterjadi jika trend kemarau tiba. Pada animo kemarau, ikan ini akan sering berenang di tepi perairan.


Arwana juga digolongkan ke dalam famili ikan bony-tongue (pengecap bertulang). Hal ini disebabkan bagian dasar mulutnya berbentuktulang yang berfungsi selaku gigi. Dalam mencari pakan, arwana termasuk tipe ikan surface feeder, ialah mencari pakan di permukaan air. Hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya yang mendongak ke atas, seolah-olah siap melahap setiap mangsa yang ada di permukaan air. Arwana tergolong jenis pemakan daging (karnivora) pakan yang disukainya ialah kodok, udang, kelabang, serangga, benih ikan konsumsi, ikan ikan berukuran mini dan binatanfg kecil lainya yang hidup di air atau menempel di tanaman air.

Secara lazim, lingkungan hidupnya di perairan memiliki suhu antara 24-30 derajat celcius dengan pH air sedikit asam hingga wajar , yaitu 6,5-7,5. Ukurannya pun bermacam-macam tergantungnya spesiesnya.

Arwana sudah dianggap remaja jikalau bobotnya telah meraih sekitar 2 kg atau sehabis berumur 2-2,5 tahun. Arwana meningkat biak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya, induk arwana bisa menciptakan 20-55 butir telur dalam sekali memijah. Telur-telurnya berukuran besar dengan diameter 1,3-1,6 cm. Setelah dibuahi telur dierami di dalam verbal arwana jantan, ikan ini juga dijuluki mouth breeder  alasannya mengerami telur di dalam verbal. Induk betina bertugas menjaga arwana jantan agar kondusif dari gangguan lingkungan sekitar utamanya dari arwana - arwana lainnya.

Dalam mengerami telur - telur tersebut, arwana jantan membutuhkan waktu 1-2 bulan. Telur ini akan menetas pada permulaan animo hujan, seiring dengan naiknya permukaan danau atau rawa-rawa. tubuh induk arwana jantan yang sedang mengerami telur tampak kurus alasannya adalah tidak makan dan mulutnya terlihat lebih besar alasannya rahang bawahnya menggelembung. 

Arwana jantan mengerami telur dalam mulutnya /
Sumber : indogoldenarowana.blogspot.com

Sumber : crunchyroll.com
Telur yang menetas menjadi larva atau burayak belum memerlukan pasokan pakan dari lingkungannya. Pasalnya, ditubuhnya masih terdapat kantung tempat menyimpan cadangan pakan berbentukkuning telur (egg yolk) yang melekat di perutnya. Larva-larva ini akan tetap berada di dalam ekspresi arwana jantan sampai cadangan pakan di dalam egg yolk habis. Cadangan pakan tersebut akan habis sehabis 35-45 hari. berikutnya larva memerlukan pasokan pakan dari lingkungannya. Larva-larva tersebut akan keluar dari verbal induk jantan setelah cadangan pakan ditubuh larva habis. Saat itu, larva telah mampu berenang. Pada fase ini ukuran tubuh larva meraih 5-7 cm.

Warna dan betuk tubuh merupakan daya tarik utama arwana. Agar mampu dinikmati keindahannya, ikan ini dipelihara di akuarium. Akuarium tempat memelihara arwana hendaknya dilengkapi dengan penutup. Pasalnya arwana juga tergolong ikan peloncat. Di alam, arwana kerap melompat keatas permukaan air. lompatan ini dikerjakan untuk menangkap serangga yang bertengger di ranting-ranting pohon yang tumbuh di tepi habitatnya. Padahal, ketinggigan ranting- ranting pohon ini mampu meraih 1-2 meter di atas permukaan air. Di dalam akuarium, panjang tubuh arwana bisa meraih 60 cm. Sementara itu di habitat aslinya panjang badan arwana bisa meraih 90 cm lebih. Bahkan arwana jenis Araipama gigas mampu meraih 4-6 meter.






Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Arwana_Asia
Emilia, SP, "Arwana si Ikan Naga", Jakarta, AgroMedia Pustaka, 2002
Apin, "memilih Anakan & Meningkatkan Kualitas Arwana", Jakarta : AgroMedia Pustaka, 2004
Momon dan R. Hartono, "Pembenihan Arwana", Jakarta : Penebar Swadaya, 2002